Monday, June 07, 2010

Sakit itu bernama FAKIR

Sore kemaren, secara tidak sengaja, aku ketemu sama keponakan tetangga depan rumah sebelah kiriku. ibu muda itu sedang menggendong balitanya. Balita bertubuh kurus itu terlihat tidak bisa diam, minta turun, jalan dan mainan... Ada sesuatu yang beda!! Subhanallah bukannya itu balita yang divonis dokter tak berumur panjang,karena ada kebocoran di katup jantungnya?? dengan hati berdebar2 kulihat dengan seksama.. iya betul.. (maklum, sebenarnya yang jadi tetangga itu pak de ibu muda itu, dia jarang sekali main kesana)..
Dengan hati-hati karena takut tesinggung aku bertanya, mbak, maaf ini keponakannya Riva (teman maen liv, adik ibu muda ini)? iya betul jawabnya.. subhanallah.. mulutku tidak bisa menyembunyikan kekagumanku pada-Mu, Yaa As-Sifa'..
Masih teringat di kepalaku, tiga bulan lalu aku sampai tidak tega menyentuh balita 16 bulan ini, karena tubuhnya yang kecil seperti bayi 3 bulan itu hanya diam lesu digendongan kakeknya, dengan selang infus yang ditanam dihidung kecilnya selalu setia menemaninya karena tidak satupun makanan bisa masuk kecuali ASI,
Singkat kata kamipun duduk-duduk didepan rumahku. Dia bercerita tentang perjuangan mereka untuk Alfi (demikian panggilan balita itu).
Alfi mengalami kelainan pada katup jantungnya semenjak janin, alias "dari sononya" begitu ibu muda itu memulai ceritanya. tapi karena terbentur masalah dana (lagi-lagi) dan kesehatan Alfi, operasi belum bisa dilakukan. Hingga dua bulan lalu, mereka mendapat telpon dari RS jantung Harapan Kita Jakarta, kalo alfi bisa dioperasi pekan ini, dengan perkiraan biaya Rp.60 juta. Sebuah angka yang fantastis dan terlihat tidak mungkin bagi pasangan muda ini.
Dengan berbekal doa dan surat keterangan tidak mampu, mereka meminta bantuan kepada LKC (layanan kesehatan Cuma-Cuma) dan Dinas kesehatan Depok. Alhamdulillah, mereka mendapat Rp.30juta dari Dinas Kesehatan Depok, namun tidak sesuai dengan harapan dan janji LKC yang semula berjanji menutup 50% dana operasi, ternyata hanya mampu memberi RP.5juta.
Dengan mata berkaca2 ibu muda itu berkata: Saat itu Alfi sudah dua hari di RS, dan menjalani berbagi macam tes pra operasi, serta puasa. Walaupun dokter pernah berkata, kami tidak boleh berharap terlampau banyak terhadap operasi ini, hanya kebesaran-Nya yang bisa menyembuhkan Alfi, tapi bagi saya, operasi ini adalah awal dari segalanya. Harapan saya untuk melihat Alfi sembuh, sehat dan ceria seperti layaknya balita lain seakan sirna ketika suami saya mengatakan, Alfi tidak bisa dioperasi karena biaya. Saya marah, takut, kecewa dan kasihan melihat anak saya.
Suami saya kemudian menghadap bagian administraasi RS.Jantung Harapan Kita dan menyatakan pembatalan operasi karena ketiadaan biaya..
Ternyata, jika operasi dibatalkan pun, kami tetap harus membayar Rp.2juta rupiah untuk biaya rawat inap 2 hari dan serangkaian tes pra operasi Alfi. Suami saya tertunduk lesu dan mengatakan tidak punya uang sebesar itu.
Alhamdulillah, bapak bagian administraasi RS.Jantung Harapan Kita tadi (maaf saya tidak tahu namanya) menyarankan ke peduli kasih indosiar untuk meminta bantuan dana buat operasi Alfi. Ya Allah hanya kebesaran-Mu lah, Alfi bisa menjalani operasi dengan lancar.
Tahukah pembaca mengapa Alfi mengalami kelainan jantung sejak di kandungan??
ya, tidak lain dan tidak bukan , malnutrisi penyebabnya. himpitan ekonomi, yang menyebabkan ibu muda ini sehari2 hanya makan mi instan yang sebungkus pun harus dibagi berdua dengan suaminya.
padahal kandungan gizi apa sih yang terkandung dalam mi instan? ditambah lagi bahan pengawet, penyedap rasa, dan lilin pelapis mi instan.

1 comment:

  1. Subhanallah, kebesaran ALLAH itu benar2 nyata ya...
    Ceritamu sungguh mengharukan bi'. dan juga ada pelajaran berharga disini. Intinya, makanan instan itu jelas2 merugikan, walo murmer dan praktis. Olan aja skrg berusaha aku hindarin dari mak instan. yah walo belum bisa sepenuhnya, tapi sedikit2, ntar kan bisa smuanya :) Pa lagi perutku ma olan klo maem mie instan, lgsg deh podo m*ncr*t e :)
    kmrn aja dia minta p*p i*c*, aku inget caramu ke kak liv, kok ya kebetulan ada susu coklat dirumah. jd tak blg aja klo ini sama seperti punya abang itu :)

    ReplyDelete

Sekapur sirihnya.. monggo: